Dalam kegiatan keagamaan Hindu,Agama Hindu menggunakan Banten untuk diaturkan di pura pura sebagai penghormatan dan pemujaan terhadap Sang Hyang Widhi Wasa, Banten sendiri memiliki pengertian sarana persembahan yang digunakan dalam upacara adat dan acara formal lainnya. Banten memiliki berbagai jenisnya, yang akan kita bahas sekarang adalah tentang Banten bebangkit
Banten Bebangkit merupakan salah satu jenis banten(persembahan upacara) yang sangat penting dalam tradisi upacara agama Hindu di Bali.
Banten ini memiliki fungsi sebagai wujud syukur dan persembahan kepada Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa), serta kepada para leluhur. Makna dari Banten Bebangkit.melambangkan keharmonisan dan keseimbangan dalam kehidupan spiritual dan material umat Hindu.
Upacara dengan menggunakan Banten Bebangkit biasanya dilaksanakan dalam rangkaian upacara besar seperti odalan atau karya di pura, potong gigi (metatah), atau dalam upacara pernikahan (pawiwahan).
Banten Bebangkit memiliki akar yang kuat dalam tradisi Hindu Bali,di mana setiap komponen dari banten ini memiliki arti filosofis yang mendalam. Bebangkit berasal dari kata "bangkit" yang berarti "membangkitkan," dalam konteks Ini dimaknai sebagai membangkitkan energi spiritual dan kesejahteraan bagi yang melaksanakan persembahan.
Biasanya Banten bebangkit itu sendiri dibuat oleh srati atau tukang Banten, Banten Bebangkit diaturkan dan di bacakan mantra oleh Pedanda
Dalam bentuknya, Banten Bebangkit terdiri dari berbagai elemen seperti buah-buahan, nasi, bunga, dan simbol-simbol suci yang disusun dengan penuh makna filosofis. Masing-masing komponen banten ini merepresentasikan berbagai aspek kehidupan dan keseimbangan antara alam, manusia, dan para dewa. Banten ini biasanya ditempatkan di sanggah,Padma,Piasan,dipanggungan dan pura khayangan
